Sabtu, 14 Juni 2014

 Entah dari mana topik ini gue dapet. Entah gimana caranya topik ini bisa sampai di kepala dan hati gue dan entah kenapa topik ini sangat meminta untuk gue tuangkan di dalam blog gue ini. Entah..
Yaa, nikmati ajalah yaa..

 
Lo yang menjalani hidup lo. Bukan gue, dia, atau mereka. Biarkan saja mereka berkata apa tentang lo, tentang hidup lo. Biarin aja mereka memandang rendah sama lo, melirik sinis pada tiap langkah yang lo ambil, mengomentari tiap kata yang lo ucap.  Tapi, HEI! INI HIDUP LO! Peduli apa mereka dengan hidup lo? Emangnya mereka membiayai hidup lo? Memberi lo makan? Menaungi lo dari teriknya matahari dan dinginnya rintik hujan? NO!, kan? Yasudah, peduli banget ! Jangan biarkan apa yang mereka katakan mempengaruhi lo dan menghalangi lo dalam meraih apa yang lo inginkan. Jangan biarkan mereka tertawa diatas keterpurukan lo. Buatlah mereka mendongakkan kepala. Bukan, bukan karena mereka menyombongkan diri. Namun, mereka harus mendongakkan kepala untuk melihat lo yang berada di ketinggian!

  Lo ngga mau dibilang egois sehingga ngga mau membebani orang lain dengan masalah lo, tapi disisi lain lo membiarkan mereka menumpahkan segala beban dan masalah mereka kepada lo? Lantas, siapa yang egois disini? Mereka -karena membebani lo dengan segala permasalahannya-, atau Lo -karena tidak mempercayai keberadaan mereka yang sebenarnya peduli padamu- , Hah? Tidak ada yang salah dengan menjadi egois dan menumpahkan semua caci maki yang ada di otakmu kepada orang lain. Tidak ada yang salah dengan meminta sedikit waktu yang mereka miliki untuk mendengarkan cerita lo. Dan yang jelas, tidak ada yang salah dengan menangis ketika itu memang bisa membuat lo sedikit lebih tenang.

 Ada masanya dimana lo harus berhenti berpura-pura bahwa lo baik-baik saja. Ada saatnya dimana lo harus melepaskan topeng kebahagiaan yang selama ini lo kenakan untuk menutupi semua airmata yang selama ini mengalir dibalik topeng tersebut. Ada kalanya lo harus berhenti berkata bahwa lo tidak apa-apa dan mulai berkata bahwa lo butuh pertolongan. Bahwa lo butuh bantuan. Bahwa lo butuh orang lain untuk mengarungi masalah bersama lo. Ada waktu dimana lo harus berhenti memikirkan tentang kebahagiaan orang lain. Terkadang, lo melupakan satu hal yang paling penting : LO JUGA LAYAK UNTUK BAHAGIA!!










Friend or Frienemy?

 Setelah berminggu-minggu, mungkin udah 1 bulan mengabaikan blog gue, akhirnya punya kesempatan untuk mengisi blog lagi. Kali ini topiknya sederhana banget sih, bro. Ini yang lagi ada dipikiran gue, yaa inilah yang gue tuangkan.
"Pengalaman pribadi atau orang lain, Clar?" Hm, entahlah ya, nikmati ajaa haha..





Dari awalnya manusia memang sudah diciptakan berpasangan, maka itu, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Manusia pasti membutuhkan seseorang atau dibisa dibilang seorang teman.
Pasti masing-masing kita mempunyai seorang teman.

Nah, pertemanan itu bisa diibaratkan kayak sebuah pedang bermata dua, bro. One side, teman akan jadi orang yang selalu ada buat kita. Ketika lo lagi sedih, senang, bahagia, kecewa, terpuruk, galau dan entah-perasaan apapun itu yang mungkin saat itu sedang lo rasakan dan ingin lo bagi. Those person you call "friend", biasanya akan jadi orang  yang lo cari. Bisa dibilang, teman itu akan lo kasih kepercayaan untuk kemudian lo akan membagikan rahasia yang lo miliki. Entah itu rahasia yang memang hanya menyangkut kamu, atau orang lain..

Yup, pertemanan itu memang bisa memberikan fungsi yang seperti itu. Menyenangkan, right?
But, on the other side, ketika iklim antara lo dan dia sedang ngga baik, itu bisa jadi bumerang buat lo. Well, remember that you already told them all your secrets, right? Sebenarnya, as simple as this, kalau dia memang menganggap lo adalah temannya, sebagaimanapun lo sedang berselisih paham dengan dia, (s)He would never ever tell your story to others. But, not everyone have those kind heart. Somehow when you pissed off with someone, something that you know that u'll regret it later just pop out from your mouth. Yup, I did it. And I freaking regret it. That's how I learned not to talk to anyone when something pissed me off. Better for me to just sleep or simple doing anything to calm me down.

Another story, hati-hati sama orang yang selanjutnya kita sebut "frie-nemy". Ada segelintir orang yang akan datang ke lo, in the name of friendship. Memperlakukan lo dengan begitu baik, bersikap sangat sangat sangat ramah dan menyenangkan dan kemudian ketika lo mempercayai nya dengan sepenuh hati, turns out dia hanya akan merusak kebahagiaan lo. Atau merusak pertemanan lo dengan orang lain, sob. Caranya? Mereka punya cara mereka masing-masing bro.

Actually, gue bingung. I mean, apa untungnya sih buat lo pura-pura jadi teman yang baik, kemudian ketika lo udah meraih kepercayaan dari orang lain lo malah screw it dengan mulai melakukan "gerakan bawah tanah". Menjelek-jelekkan nama "teman" lo di dalam circle nya dia sendiri, mencoba merebut perhatian orang-orang, bertingkah seolah lo adalah korban padahal sbenarnya lo sendiri yang menjadi pelaku. I mean, does that even make you HAPPY? HA?!

I'm not saying that I'm a good friend. Well, I'm soooooo not perfect. I'm so faaaaaar from being a good friend. But, at least, I'm trying to be a good one. I always try to think positively towards anyone that I call "friends". Even when anyone told me "(s)He's not good for you. (s)He will hurt your feeling" , I'll try to put my faith and believe in you. I'll trust you.
But, hey, watch out! Don't you think that I'm that stupid. Once I know that you betray me, disintegrated my trust, my faith..
There's only two options :
1. I'll bring you down with me , or
2. I'll do something even worse than what you did to me. Simple, right?
 So, lets just be nice to each other and not bothering others life. I'll never bring up your bad-sides, and you should never reveal my secrets or badmouthing me. Because, something you should know is, They trust me more than you. They could see which one that did anything sincerely, and which one that pretending.
Welcome to real life, dear. Ngga semua bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan kesenangan  lo.
My suggestion? Just stop. Stop berpura-pura dan stop berlaku seperti pengkhianat. Lalu, mulai pertemanan yang sejati, sebelum satu persatu orang-orang disekitar lo sakit hati dengan kelakuan lo dan meninggalkan lo. Yaa, lo sendiri yang buat diri lo kayak gitu. Jadi pilihan lo apa? :)