Sabtu, 22 Maret 2014

Friendzone

23 Maret 2014
08:41 - 10:30 a.m

Friendzone
 


Friendzone.

Kalau secara harfiah arti dari friendzone adalah zona teman. Yang berarti masuk ke dalam zona pertemanan.
 

Pasti untuk anak-anak yang baru beranjak ke remaja dan baru mengetahui istilah friendzone bertanya kayak ini,

"Terus masalahnya apa kalau kita masuk ke
zona pertemanan? Emang salah? Bukannya bagus ya, kitakan jadi punya temen, daripada punya musuh?" Maklumin aja lah ya kalau yang bertanya kayak gitu anak yang baru beranjak ke remaja karena mereka masih polos.

Jadi, friendzone itu status dan keadaan, dimana seseorang lebih baik dianggap sebagai teman daripada jadi seorang pacar.

Sebenernya friendzone itu berawal darimana sih? Ya ngga lain dari perasaan suka sama gebetan kita.

Ada masanya dimana kita suka sama orang lain dulun atau ada juga masanya dimana orang lain suka sama kita duluan.

Biasanya ya, kalau kita yang suka sama orang lain duluan atau biasa disebut sebagai gebetan, kita bakal kaku dan deg degan sebelum ngedeketin dia, yakan? Tapi kalo menurut gue itu wajar, asal jangan disaat lo mau ngedeketin dia salah tingkah lo terlalu berlebihan kayak makhluk luar angkasa yang baru nyampe di bumi. Jadi, menurut gue sih, lebih enak itu kalau kita nge-gebet dari kaum temen biasa-biasa aja dulu, kenapa? Ala bisa karena biasa. Kalau lo udah biasa deket sama dia, pasti nanti lo suka, nah disaat itulah lo gebet dia. Ya kalo kejadian-kejadian kayak gini sih kejadian anak remaja masa kini banget yaa hahaha.

Tapi tunggu dulu, bukan berarti kalau kita nge-gebet temen atau sahabat atau orang yang udah deket sama kita bertahun-tahun itu gampang. Kalo ada yang mikri itu mudah sih ya, salah besar bray! Contohnya dari pengalaman temen gue, dia deket sama seseorang udah satu tahun lebih tapi sayang banget ternyata dia terjebak dalam friendzone, saudara-saudara! Dan gue kasih tau ya, kalau lo udah masuk dalam zona friendzone, semua perhatian dan apapun yang lo berikan, pasti dijawab gini sama doi,

"Makasih yaa, lo emang temen baik gue"

*
JLEB* Jawaban yang ngga sesuai dengan harapan, saudara-saudara!

Dan, walaupun tidak sesuai dengan harapan dan udah nyakitin, tetep aja lo bakal susah keluar dari zona friendzone itu.

Ada masalah disaat kita suka sama orang tapi ternyata kita terjebak dalam friendzone, pertama  kalau kita jujur sama perasaan kita atau lebih tepatnya bilang suka atau pengen jadi pacar, kita pasti takut kalau nantinya pertemanan kita bakal hancur karena jadi menjauh. Kedua, kalau kita memendam perasaan kita dan ngga ngomong yang sejujurnya, nanti dia ngiranya semua perhatian kita sama dia cuma sebatas temen deket doang.

Kalo katanya Raisa sih, Serba Salah, huft.

Menurut perkiraan gue sih, kalau diantara sahabat ada rasa cinta lama kelamaan pasti diantara keduanya ada sesuatu yang berbeda tapi ngga mau ngungkapin dna pura-pura ngga tahu aja. Lain lagi kalo udha lama deket sama gebetan tapi belum nembak juga berarti salah satu diantara mereka belom yakin. Gitu.

Pasti yang terjebak friendzone ngerasa serba salah dan bingung ya? Hahahahahahahahasama.

Kalau dalam pengalaman sekitar yang gue lihat sih ya, yang lebih sering masuk ke dalam zona friendzone itu cewek. Tapi bukan berarti cowok ngga yaa.
Dan menurut pengalaman gue dan sekitar gue, kalau ada cewe yang lagi deket sama gebetan kita pasti gebetan kita itu pernah curhat tentang cewek yang deket sama dia, kayak gini,

"Eh, aku lagi deket sama si Kezia nih. Dan kayaknya ini bukan sekedar deket, aku suka sama dia. Tapi aku bingung soalnya ngedeketin dia itu susah dan kayaknya butuh waktu yang lama banget blablablablabla"Terkadang yang kita lakukan adalah fake smile dan yang ada di dalam pikiran kita adalah, "Oh men! Ini cowok ngga manusiawi banget. Dia curhat tentang cewek yang dia suka sama gue? Gue, orang yang suka sama dia. Gila, dia punya hati ngga sih? Hati tuh dipake jangan ditinggalin di rumah, bro."Pasti kita pernah melakukan dan memikirkan hal kayak gitukan? Yakan?

Dan ada dua pilihan untuk menjawab curhatan gebetan kita itu. Pertama, kita memberi penjelasan yang buruk tentang cewe yang deket sama dia itu. Dan itu terkadang akan menghambat laju pendekatan mereka. Kedua, kita akan ngasih saran dan pendapat yang bagus-bagus tentang cewe yang deket sama dia. Dan itu sama aja lo memperlancar laju pendekatan mereka dan lo merestui gebetan lo sama orang lain.


Pilihan ada di tangan kalian para korban friendzone.


Yang suka sama temen deket bukannya hanya di friendzone aja kadang ada juga kejadian kayak gini,


Udah deket banget pake s biar lebih greget hahaha. Berangkat sekolah bareng, pulang sekolah juga bareng naik mobil. Ke mana-mana barengan naik mobil. Tapi ngga kunjung jadian. Berarti lo terjebak dalam istilah "supirzone"
 *freepukpuk*


Udah deket banget pake z biar lebih greget. Kalo dia ada tugas yang sulit atau pelajaran yang dia ngga ngerti, dia selalu dateng ke lo, minta lo ajarain. Tapi kenapa lo sama dia ngga jadian jadian sih? itu artinya lo terjebak dalam "Guruleszone"

Udah deket banget pake h biar lebih greget. Setiap ada pikiran atau masalah dia selalu curhat ini itu sama lo, terus minta solusi dari lo. Tapi kalian kunjung jadian. Oke, lo terjebak dalam "Marioteguhfeatmamahdedezone" hahaha

Dan ini yang terakhir tapi sebernya masih banyak lagi sih.

"Kakak-adeanzone"
Ada juga yang ngedeketin gebetannya dengan cara kakak-adean. You know abang-adean? I know! Pasti dia nganggap gebetannya itu sebagai adenya dia.
Gue sih yakin kalo dalam kakak-adean salah satu diantara mereka pasti ada yang suka tapi mereka tau pasti akan ditolak jadi daripada ditolak dna mungkin bakal saling menjauh lebih baik jadi abangnya dia. Ya walaupun ngga bisa memilikinya tapi bisa melindunginya.
Oke, ini sih sebelas dua belas sama friendzone.

Dan kakak-adezone ini menjadi penutupnya saudara-saudara.

Jadi, setelah gue telaah.....
Friendzone itu hasil. Ada Friendzoned, berarti ada rejected atau ada succeed. Dan hasil itu karena ada usaha, teman!

Kita hanya berusaha, Tuhan lah yang menentukan hasilnya, ingat Tuhan udah menulis cerita yang tepat untuk masing masing orang. Kita nggak tahu apakah kita udah tepat pada alur cerita kita.
Bagi seorang pesimistis, friendzone bisa mengakibatkan rasa takut untuk memulai kembali dan sulit untuk move on.

Sebenarnya Friendzone kembali ke pribadi kita masing-masing tentang IKHLAS. 
Terimalah kenyataan yang ada. Jangan berubah sikap lo ke orang yang udah friendzone-in  lo meskipun dia akhirnya yang berubah. Usahakan sikap lo tetaplah seperti lo yang dahulu. :) 
Semua kegagalan pasti ada hikmah dan pelajaran  yang dapat diambil, ya itung-itung pengalaman, ya ga?

Semoga para korban-korban friendzone bisa keluar dari zona ngga aman itu dan cepet move on. Semangat!

Selesai

Terima kasih sudah mau membaca. Jangan lupa kasih komentar dan sarannya juga yaa.
Jangan bosen-bosen. Makasih yaa :)



 



Kamis, 20 Maret 2014

Tulisan Ku untuk Papa

20 Maret 2014
21:20 - 22:18 p.m


Mari kita ingat, pada saat kita kecil pasti  Papa pernah mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Disaat Papa melihat perkembanganmu dalam bermain sepeda dan mengganggapmu sudah bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Mengapa? Apa Papa tidak takut bila kita akan terjatuh?


Apakah kita tahu?
Papa bukan ingin melihat kita terjatuh, malah disaat Papa melepaskan roda bantu disepeda kita dan membiarkan kita untuk mencoba, Papa akan selalu mengawasi dan menjaga kita mengayuh sepeda, karena Papa ingin dan tahu kalau putri kecilnya pasti bisa!


Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :


“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja, kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar hangout bersama teman-teman hingga malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar dengan cemberut. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa bukan ingin membentak atau mengekangmu, tetapi Papa hanya ingin menjaga putri yang dia sayang. Ketika seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?


Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir.
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut, ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?


“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.


Ketika kamu menjadi gadis dewasa yang akan pergi kuliah dikota lain, Papa harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”
Papa melakukan itu semua agar kamu kuat. Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa dan mama adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa"
Selesai


Tulisan ini Clara kasih untuk Papa yang pada hari ini yaitu, 20 Maret 2014 berulang tahun. Papa adalah sosok yang pahlawan untuk ku, mengapa? Karena Papalah laki-laki yang selalu ada untuk memberikan kasih sayang, perhatian, tenaga, waktu dan sebagainya untuk kita. Dia adalah sosok lelaki yang selalu terlihat kuat bahkan sewaktu dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dibalik ketegasannya ada sebuah tujuan agar kita menjadi anak yang disiplin dan tidak manja sehingga sewaktu kita besar kita dapat kuat menghadapi dunia ini.
Papa adalah super man ku di dunia ini.

♥♥♥

         Selamat ulang tahun Papa
Semoga dihari bertambahnya umur Papa, Papa semakin diberkati oleh Tuhan,
semakin bertambah baik dalam segala hal, semakin sehat dan kuat, 
semoga Papa semakin menjadi suami dan Papa yang baik untuk mama, Clara, Ariel dan Claudia. Pokoknya aku doain yang terbaik untuk Papa.
Sekali lagi, selamat ulang tahun Papa.
Tuhan memberkati Papa..
Clara sayang dan akan selalu sayang sama Papa


♥♥♥

Terima kasih sudah mau membaca :)





Senin, 17 Maret 2014

Move On

17 Maret 2014
22:00-23:41 p.m
Move On

        Aku mencoba untuk membuka mata dan memandang ke luar jendela. Terlihat matahari yang sudah terlebih dahulu bangun dari tempat tidurnya dan bersinar dengan cerah seolah memberikan semangat pagi untuk ku. Terdengar pula kicauan burung yang sahut menyahut seolah bernyanyi untuk mengisi kesepian di pagi hari ini. Lalu aku menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 06:00. Sudah waktunya untuk mandi dan bersiap-siap tapi aku masih bergelut dengan bantal dan guling yang lembab akibat air mataku semalam. Dan entah kenapa aku tak kuasa membangkitkan diri dari tempat tidur, seolah seluruh anggota tubuhku akan remuk!
       "Kimberly, jangan bodoh! Ngapain sih lo mikirin dan ngeluarin air mata lo untuk orang yang ngga peduli lagi sama lo? Buka akal sehat lo, Kim! Buka! Jangan ngebuang waktu lo dengan sia-sia untuk orang yang ngga penting!" Bisikku dalam hati.
       "KIMBERLY! SUDAH JAM BERAPA INI? BANGUN!"
       Belom sempat aku menjawab, terdengar lagu suara nyaring tersebut, "Kim, cepat siap-siap. Mama tak mau mendengar kabar kamu terlambat sampai di sekolah. Cepat, Kim!"
                  "Iya mam, ini aku lagi siap-siap" Sahutku sambil bergegas mengambil handuk dan segera mandi.
        "Cepat, Kim! Makanya sudah mama bilang berulang kali, anak gadis itu harus bangun sebelum ayam berkokok, gimana nantinya kamu kalu sudah berkeluarga? Harus dimulai dari kamu remaja supaya terbiasa saat besar. Dengar kau, Kim? Kim, kau dengar tidak?"
                  "Aku lagi mandi maaa. Jangan diganggu duluuuu" Teriakku dari dalam kamar mandi. Tuhkan, sampai aku di dalam kamar mandi pun suara mama masih terdengar, benar-benar seriosa.
                Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, aku langsung turun ke ruang tamu.
               "Pagi mama. Nih, Kim udah siap kan?" Kataku sambil mengambil sepotong roti di meja makan dan memakannya.
        "Tapi kamu sudah telat bangun. Ayo, jangan berlama-lama. Cepat berangkat, Kim."
       "Iya mam. Yaudah, Kim berangkat dulu yaa. Dadaah, Kim sayang mama walaupun cerewet hahaha" Kataku sehabis menyalam dan mencium pipi mama.  Tak lupa meminum susu coklat buatan mama lalu berangkat ke sekolah.
         Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 06:35. Selama perjalanan menuju sekolah aku berpikir tentang kegalauanku dan saat ini aku bertekad hanya satu yang ingin ku lakukan, satu kalimat beranggotakan 2 kata berisi 6 huruf yakni MOVE ON! Ya, lo harus move on, Kim!

     Message from : Pemberi Harapan Palsu
    Date & time   : Monday, March 17 2014, 8 p.m
   Content         : Selamat malam, Kimmy. Jangan tidur terlalu larut malam
yaa, kamu    harus jaga kesehatan kamu. IMY <3


  
Setelah membaca pesan singkat dari manusia pemberi harapan palsu yang masih menyangkut dihandphoneku tersebut, aku segera menghapusnya. Tujuanku bulat, aku harus move on dari manusia pemberi harapan palsu itu.
        Setibanya aku di rumah ke dua, tempatku menimba ilmu, belum sempat aku duduk di bangku, Allen sahabat baikku berseru kegirangan "Kimy! Ciee, yang udah lebih sering smsan sama doi. Pasti pendekatannya udah mantap nih, tinggal tunggu tanggal, ciee!"
"Ah Allen, ngga ada cerita tentang pendekatan lagi! Berhenti! Gue udah ngga ada contact lagi sama dia. Dia php, Len! Jadi jangan diflashback-flashback lagi. Tugas lo sekarang adalah bantuin gue untuk move on dari manusia itu"
         "Hah? Kok ngga ada contact lagi? Kenapa? Php gimana? Cerita dong, Kim" sambung Allen penasaran        "Aah, Allen banyak nanya nih kayak pembantu baru. Kapan-kapan deh ya kalo mood gue udah membaik. Udah, lo bantuin gue move on pokoknya ya!"         "Cukup tau sih ya, gue disamain sama pembantu. Tapi it's okay, kapanpun lo mau cerita, gue siap dengerin dan siap bantuin lo move on. No galau yaa! hahaha" jawab Allen dengan tersenyum lebar menghiburku sambil memelukku.

        Aku cuma bisa memberikan fake smile untuk Allen saat ini.
         Walaupun masih pagi, semua siswa sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Di sudut kelas terlihat jelas Vanka sedang terpaku di layar kaca monitor laptopnya menjelajah dunia maya. Gadis super up to date dan swag ini tak pernah lupa memberikan segala informasi yang ia dapat dari dunia kedua nya itu. Beda lagi dengan Felicia, kami menyebutnya sebagai cewek kalem pecinta novel. Dimapun dan kapanpun selagi ada kesempatan dia pasti akan membaca salah satu novel koleksinya, seperti pagi ini. Kalau cowok satu ini kerjanya main gitar atau ngga dengerin lagu. Dua kegiatan itu yang selalu Andre lakukan tiap pagi sebelum pelajaran dimulai. Serupa tapi tak sama, kalau Dennis kerjaannya menggambar atau ngga baca comic. Dia itu tipe cowok kalem tapi cool dan dia pecinta anime. Masih banyak lagi sih tokoh-tokoh yang mewarnai kelasku tapi guru Fisika udah nongkrong depan papan tulis untuk ngejelasin materi minggu lalu yang belom kelar.
        Ku lihat ke arah jarum jam yang berputar di jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tanganku, tepat jam 2 dan bel pulang sekolah berdendang dari arah ruang BP menjalar ke seluruh penjuru sekolah.
Aku yang biasanya pulang bareng dengan Allen dan Vanka hari ini harus pulang sendiri karna mereka ada tugas mendadak. Saat aku berdiri di depan kelas terlihat terlihat di tempat duduk dekat tangga sosok lelaki yang jadi trending topic world wide nya Vanka tadi.


        "Kak Nata itu tinggi, hitam manis, berkumis tipis, berdagu panjang, bergigi gingsul
, jago main gitar, basket, dan..... aaah, he's so awesomelah!" tersirat dibenakku kata-kata Vanka tadi pagi tentang kakak yang memiliki nama panjang Kelvin Jeremia.
"Ya! Itu dia kak Kelvin namanya, yang kata Vanka unyu nya udah maksimal bangeeet terus hari ini lagi ulang tahun." bisikku dalam hati sambil memperhatikan sosok kak Kelvin.

       Bermodalkan nekat dan rasa ingin kenalan, aku mencoba mendekat dan menyapa "Hai kak Kelvin, selamat ulang tahun ya :)".

        Ucapku dengan spontan dan senyum paling manis. Tapi, respon kak Nata hanya melihat ku sejenak dan senyum dan tak mengeluarkan satu kata pun. Sungguh, dia membuatku jengkel.

        "Apa ada yang salah ya sama kata-kata gue? Atau senyum gue kurang menarik? Kok dia ga jawab sih? Ah jutek! " gerutu ku dalam hati sambil berjalan menyusuri koridor.

Di perjalanan hanya satu yang aku pikirkan, entah kenapa sekilas melihat senyumnya spontan aku merasa ada getaran seakan aliran darah mengalir dari ujung kaki dan naik ke ubun-ubun.

        "Ngga! Ngga mungkin gue suka sama kakak kelas awesome tapi juteknya setinggi langit kayak dia. Ngga mungkin" kataku dengan was-was dalam hati.
                    Seperti biasanya, kalau sudah mengerjakan tugas sekolah aku bersantai dengan menjelajahi timeline twitterku. Tiba-tiba handphoneku bergetar
      *Drrrt.. Drrrrt.. Drrrrt* tanda ada sms masuk.

     Message from  : 08963087xxxx
    Date & time     : Tuesday, March 18 2014, 8 p.m
    Content           : Selamat malam, Kimberly.
                             Hai de,
                             ini kakak, yang tadi siang kamu ucapin "selamat ulangtahun"
                             Makasih yaa ucapannya :)

        Wait. Yang gue ucapin "selamat ulang tahun" tadi cuma kak Kelvin. Hah? Ini kak Kelvin? Kak Kelvin sms gue? Oke, speechless. Rasa seneng, kaget, heran bercampur jadi satu. Dan guepun segera membalasanya,
      
     Reply to          : 08963087xxxx
    Date & time    : Tuesday, March 17 2014, 8.05pm
    Content           : Hai kak Kelvin. Iyaa kak samasama.. :)

         Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan tak disangka sejak berbalasan pesan singkat pada malam itu, aku dan kak Kelvin, kakak kelas yang semula kulihat dari covernya kalau dia jutek ternyata salah, dia ngga sejutek yang kupikirkan, kami jadi abang dan adek kelas yang dekat, banyak orang yang mengira kami seperti pasangan tapi ternyata tidak, untuk sampai saat ini kami hanya berstatus abang dan ade kelas yang dekat.
         Seperti biasanya, aku dan kak Kelvin punya rutinitas setiap jam 8 seusai mengerjakan semua tugas, kami bertukar cerita tentang apapun itu melalui telefon, dan entah kenapa seusai telfonan itu aku berpikir, ngga pernah disangka kalau kak Kelvinlah orang yang bisa merubah kegalauan ga penting dalam hati menjadi cerah.
 Yaa, kalau kata Christina Perri sih One Step Closser 
            Hingga pada suatu hari kak Kelvin mengajakku bertemu di ruang aula sekolah dan wah dengan tak di sangka oleh akal pikiran sehat ku setelah lamanya proses pendekatan itu, kurang lebih satu setengah tahun, sang lelaki jutek yang ku kenal itu mengutarakan perasaan nya.
Kak Kelvin bukan tipe orang yang romantis tapi dia apa adanya. Awal perkataan nya sih biasa aja tapi bermakna dalam hingga tak bisa terungkapkan oleh ku dengan kata-kata.

          Kalo kata Westlife sih "More than words"
         THE END

  • Cerita pendek berjudul "Move On" ini adalah post pertama Clara di blog "Story Of My Life"
    Terima kasih sudah mau membaca. Maaf kalau ada kekurangan :)